PERBASI - Panitia Pelaksana Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 mengeluarkan putusan terkait insiden yang terjadi di pertandingan Merpati Bali melawan PS Roar Basketball Jakarta. Pertandingan tersebut berlangsung di GOR Unesa, Selasa (22/7).
Dalam surat keputusannya, Panitia Pelaksana akan memberikan sanksi kepada para pelatih kepala dari kedua tim yang bertanding, Aldion Christian Aditia dan Amin Prihantono. Berita acara dan rekaman video insiden juga akan dikirimkan kepada DPP PERBASI untuk mendapatkan keputusan lanjutan.
Berikut adalah petikan isi surat keputusan Panitia Pelaksana Mandiri Kejurnas Antarklub 2025,
"Menyikapi situasi/insiden yang terjadi, Panitia Pelaksana memutuskan bahwa:
1. Memberikan sanksi kepada Pelatih Kepala Tim Merpati Bali (Aldion Christian Aditia) dan Pelatih Kepala Tim PS ROAR Basketball Jakarta (Amin Prihantono) tidak boleh mendampingi tim hingga selesai di Mandiri Kejurnas Antarklub U16 dan U18 Tahun 2025.
2. Melaporkan berita acara dan rekaman video ke DPP PERBASI dan menyerahkan keputusan lanjutan kepada DPP PERBASI."
Sanksi tersebut adalah keputusan rapat Dewan Hakim Panitia Pelaksana Mandiri Kejurnas Antarklub U16 Putra dan Putri yang langsung digelar beberapa saat seusai insiden.
"Sebagai penanggungjawab, saya mendukung keputusan yang diambil oleh Panitia Pelaksana. Apalagi keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan dan hasil dari pengamatan langsung, pengamatan ulang melalui video, serta pengakuan pihak-pihak yang terkait dengan insiden," terang Azrul Ananda, Penanggungjawab Mandiri Kejurnas Antarklub U16 Putra dan Putri.
Azrul Ananda melanjutkan bahwa ia sangat menyayangkan hal ini terjadi. Semangat sportivitas dan pembinaan yang sedang dibangun tercederai oleh insiden ini.
"Kami harus tegas. Hal ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Baik bagi penyelenggara, peserta, bahkan hingga masyarakat basket Indonesia. Hal seperti ini tidak boleh berulang lagi. Di manapun," tambah Azrul Ananda. "Satu hal lain yang juga sangat penting, ini adalah basket kelompok usia muda. Insiden ini bisa jadi preseden buruk karena terjadi di usia sangat muda. Sesuatu yang sangat-sangat tidak kita harapkan."
Sebagaimana diketahui bahwa pada pertandingan Merpati Bali melawan PS Roar Basketball Jakarta terjadi insiden yang memalukan. Merpati Bali yang sedang dalam posisi unggul dua angka merancang skenario overtime dengan memasukkan bola ke dalam keranjang sendiri.
Dalam situasi persaingan Grup F, Merpati butuh kemenangan dengan margin 9 poin atas PS Roar untuk bisa lolos ke babak playoff. Insiden pertandingan mulai terjadi saat laga menyisakan waktu 22 detik dan Merpati unggul 67-65.
PS Roar sendiri pun saat itu masih berjuang untuk mengamankan tiket ke playoff. Mereka masih bisa ke playoff meskipun kalah, asalkan tidak boleh lebih dari 8 poin.
Kedudukan akhir dari pertandingan ini adalah 67-66 yang dimenangkan oleh Merpati Bali. Setelah melalui perhitungan akhir klasemen, PS Roar berhak maju ke babak playoff sebagai wakil dari Grup F.(*)
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *